Kamis, 16 Mei 2019

resume kelompok 9



Pemetaan Dalam Perencanaan Wilayah kota
Pemetaan Dalam PWK permukiman kumuh
1. Dalil
Artinya: Sesungguhnya Allah swt. Itu baik, Dia menyukai kebaikan. Allah itu bersih, Dia menyukai kebersihan. Allah itu mulia, Dia menyukai kemuliaan. Allah itu dermawan ia menyukai kedermawanan maka bersihkanlah olehmu tempat-tempatmu.  (HR. At –Tirmizi: 2723)  2. Permukiman
     Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal. Kondisi dari suatu permukiman sangat mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan makhluk hidup di permukiman tersebut. Maka penelitian ini Untuk mengetahui kualitas permukiman di Kecamatan Batam Kota
3. Metode Penelitian
     Metode yang digunakan adalah metode pengharkatan (scoring), tumpang susun (overlay). Hasil dari overlay tersebut adalah peta kualitas permukiman di kecamatan Batam Kota, Kota Batam. Pada penelitian ini data yang digunakan adalah citra resolusi tinggi (Google Earth) dari Kecamatan Batam Kota, Kota Batam. Penelitian ini menggunakan metode interpretasi visual dan overlay dari parameter yang digunakan.
4. Parameter Metode Penelitian
Analisis Kepadatan Penduduk
Analisis Peta Tata Letak Bangunan
Analisis Lebar Jalan Masuk
Analisis Lokasi Permukiman
Analisis Kondisi Jalan Masuk
Analisis Pohon Pelindung
5. Pembahasan dan Hasil Akhir
Parameter Kepadatan Permukiman
Klas penentu kepadatan permukiman pada penelitian ini dibagi menjadi tiga yaitu kepadatan jarang, sedang, padat. Penentuan kepadatan permukiman dilihat dengan keberadaan bangunan yang saling berdekatan. Penilaian kepadatan permukiman melalui citra diperoleh dengan mencari luas tutup atap rumah mukim dibagi dengan luas blok rumah mukim tersebut. Permukiman di Kecamatan Batam Kota didominasi oleh kepadatan tinggi dengan nilai 67.3%.
Parameter Tata Letak Bangunan
Tata letak bangunan merupakan salah satu paremeter penentu kaulitas permukiman yang berpengaruh besar,karena semakin baik letak bangunan di suatu permukiman akan memberi nilai indah dan rapi secara visual, selain itu letak bangunan yang baik akan mempermudah jalur masuk keluarnya suatu permukiman. Penentuan nilai pada parameter tata letak bangunan dapat dilakukan dengan Menginterpretasi dari citra penginderaan jauh. Tata letak Bangunan dilihat dari citra dengan memperhatikan Karakteristik dari susunan atau letak objek permukiman Melalui pola dari permukiman tersebut. Pola keteraturan Suatu permukiman ditinjau dari bangunan satu dengan bangunan lainnya pada satu blok permukiman.
Parameter Lebar Jalan Masuk
Lebar jalan masuk merupakan lebar jalan Masuk yang menghubungkan jalan permukiman dengan jalan utama pada daerah permukiman tersebut. Penentuan parameter lebar jalan masuk di pilih karena dari lebar jalan ini dapat diketahui mudah tidaknya kendaraan atau transportasi untuk masuk dan keluar ke permukiman tersebut.
Parameter Lokasi Permukiman
Lokasi suatu permukiman diklasifikasikan menjadi 3 kelas, yaitu: baik, sedang, dan buruk. Parameter ini didasarkan pada letak suatu permukiman terhadap sumber polusi, seperti pabrik, tempat pembuangan sampah akhir,  jalan besar (arteri) serta dari daerah rawan banjir dan longsor. Penilaian parameter ini dilakukan dengan meninjau kedekatan permukiman dengan sumber polusi. Kelas baik yaitu permukiman yang lokasinya jauh dari (pabrik, jalan arteri, limbah, dll). Kelas sedang yaitu permukiman yang tidak terpengaruh secara langsung dengan sumber polusi. Sedangkan kelas buruk yaitu permukiman yang berada di daerah sumber polusi. Asumsi yang digunakan adalah jika permukiman dekat dengan sumber polusi maka mempunyai kualitas buruk dan sebaliknya. Sumber polusi yang ada didaerah penelitian  berupa polusi udara dari asap kendaraan bermotor, lokasi ini berada di sepanjang jalan arteri atau jalan raya.
Parameter Kondisi Jalan Masuk
Kondisi jalan masuk suatu permukiman merupakan keadaan jalan masuk pada permukiman. Kondisi jalan masuk dibagi menjadi tiga kelas yang terdiri dari baik, sedang dan buruk. Dasar penilaian kondisi jalan ialah pengeras jalan, apakah jalan tersebut sudah di perkeras dengan aspal dan semen atau belum. Pada lokasi penelitian, seluruh jalan memiliki kondisi yan baik, hanya beberapa bagian blok yang jalannya belum diperkeras dengan aspal dan semen
Parameter Pohon Pelindung
Pohon pelindung jalan mempunyai pengaruh terhadap kenyamanan pada udara disekitar permukiman. Karena dengan ada banyaknya pohon maka udara di permukiman tersebut dan suhu di permukiman tersebut tidak begitu panas. Dalam penelitian ini pohon pelindung selain sebagai memberi nilai keindahan juga berfungsi sebagai penyaring udara disekitar permukiman sehingga udara akan terasa lebih segar. Selain itu, pohon juga berfungsi sebagai alat peneduh di sepanjang jalan. Parameter pohon pelindung hanya dibagi menjadi dua yaitu baik dan buruk, pohon pelindung dikategorikan baik jika di blok permukiman tersebut terdapat pohon, sedangkan buruk jika di blok permukiman tidak ada sama sekali pohon pelindung
Peta Kualitas Permukiman
 Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa permukiman di Kecamatan Batam Kota dengan kualitas baik dengan luas 476.88 Ha, kualitas sedang dengan luas 650 Ha, dan kualitas buruk dengan luas 48.89 Ha. Dari hasil tersebut permukiman di Kecamatan Batam Kota didominasi oleh permukiman dengan kualitas sedang.    6. Kesimpulan
Pemetaan persebaran kualitas permukiman di Kecamatan Batam Kota berdasarkan parameter yang ditentukan yaitu kepadatan permukiman, tata letak bangunan, lebar jalan masuk, dari interpretasi citra resolusi tinggi (Google Earth). Sebaran kualitas permukiman baik di Kecamatan Batam Kota tersebar hampir di Teluk Tering, Kelurahan Belian, dan Kelurahan Sukajadi. Dan untuk sebaran kualitas permukiman buruk juga didominasi pada daerah sekitaran Kelurahan Teluk Tering, hal ini disebabkan karena kurangya kesadaran dari masyarakat setempat dengan membangun rumah liar disekitaran jalan raya. Untuk kualitas sedang tersebar hampir Diseluruh Kelurahan di Kecamatan Batam Kota, Kota Batam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar