Pertemuan 5
BASIS PETA (SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS )
Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS)
yang selanjutnya akan disebut SIG merupakan sistem informasi berbasis komputer
yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan data atau informasi geografis
(Aronoff, 1989). SIG mempunyai batasan, antara lain: SIG adalah sistem
penanganan data keruangan (Marble et al, 1983). SIG adalah alat yang
bermanfaat untuk pengumpulan, penimbunan, pengambilan kembali data yang
diinginkan, pengubahan dan penayangan data keruangan yang berasal dari dunia
nyata (Barrough, 1986). SIG adalah sistem informasi, referensi internal,
otomatisasi, dan keruangan (Berry). Yang lain berpendapat bahwa SIG
adalah sistem komputer suatu data yang penting (Calkin dan Tomlinson, 1984).
Secara
umum pengertian SIG adalah “Suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras,
perangkat lunak, data geografis dan sumberdaya manusia yang
bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki,
memperbaharui, mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa dan
menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis”. Pada dasarnya SIG
dapat dikerjakan secara manual. Namun dalam pembahasan selanjutnya SIG akan
selalu diasosiasikan dengan sistem yang berbasis komputer.
SIG
yang berbasis komputer akan sangat membantu ketika data geografis yang tersedia
merupakan data dalam jumlah dan ukuran besar, dan terdiri dari banyak tema yang
saling berkaitan. SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data
pada suatu titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya
memetakan hasilnya. Data yang akan diolah pada SIG merupakan data spasial.
Ini adalah sebuah data yang berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang
memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai dasar referensinya. Sehingga
aplikasi SIG dapat menjawab beberapa pertanyaan, seperti lokasi, kondisi,
trend, pola dan pemodelan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dari sistem
informasi lainnya.
Alasan
GIS dibutuhkan adalah karena untuk data spatial penanganannya sangat sulit
terutama karena peta dan data statistik cepat kadaluarsa sehingga tidak ada
pelayanan penyediaan data dan informasi yang diberikan menjadi tidak akurat.
Dengan demikian, GIS diharapkan mampu memberikan kemudahan-kemudahan yang
diinginkan yaitu:
1. penanganan data geospasial
menjadi lebih baik dalam format baku
2. revisi dan pemutakhiran data
menjadi lebih muda
3. data geospasial dan informasi
menjadi lebih mudah dicari, dianalisa dan
direpresentasikan.
4. menjadi produk yang mempunyai
nila tambah
5. kemampuan menukar data geospasial
6. penghematan waktu dan biaya
7. keputusan yang diambil menjadi
lebih baik.
Daftar Pustaka
Anonim 2015. Aspek Pemetaan dalam RTRW
dan RDTR. Dalam Web
http://ciptakarya.pu.go.id/bangkim/sppip/files/05%20ASPEK%20PERPETAAN%20TATA%20RUANG.pdf
. diakses pada tanggal 5 februari 2019 pukul 21.29 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar