Kamis, 16 Mei 2019

resume Kelompok 11

 penetaan dalan lingkungan 

Ayat Al-Quran
Ar-rum 41-42
ظَهَرَ ٱلۡفَسَادُ فِي ٱلۡبَرِّ وَٱلۡبَحۡرِ بِمَا كَسَبَتۡ أَيۡدِي ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعۡضَ ٱلَّذِي عَمِلُواْ لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُونَ ٤١ قُلۡ سِيرُواْ فِي ٱلۡأَرۡضِ فَٱنظُرُواْ كَيۡفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلُۚ كَانَ أَكۡثَرُهُم مُّشۡرِكِينَ ٤

(41) Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).  (42) Katakanlah: "Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)" (Q.S. Ar-Rum: 41-42)

2. Teori Dasar
a. Pemetaan
Suatu proses penggambaran secara sistematis mengenai kondisi dan potensi sosial, ekonomi, dan lingkungan di suatu wilayah untuk menyediakan data dan informasi yang dibutuhkan dalam setiap tahapan pembangunan bidang pekerjaan umum. (sumber : PU no. 5 thn 2013)
b. Peta
Suatu representasi atau gambaran unsur–unsur atau kenampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi atau benda–benda angkasa dan umumnya digambarkan pada satu bidang datar dan diperkecil atau diskalakan ( sumber : ICA 1973 dalam Intan Permanasari)
c. Lingkungan Hidup
Segala benda, kondisi, keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang kita tempati, dan mempengaruhi hal yang hidup termasuk kehidupan manusia. ( sumber : RM Gatot P. SOEMARTONO)

3. Pemetaan Lingkungan
Skala pemetaan lingkungan terbagi atas:
-Pemetaan Regional -> Peta Regional
-Pemetaan Lokal Atau spesifik -> Peta Lokal / Spesifik

4. Pembahasan 
A. Data 
Konsep pemetaan tingkat kepekaan lingkungan 
Parameter-parameter yang dipakai: a. Material/ batuan penyusun b. Bentuk garis pantai c. Potensi Genangan Akibat Pasang Naik (Rob) d. Kecepatan Amblesan e. Perkembangan garis pantai f. Habitat Mangrove g. Nilai ekonomis
B. Metode 
Metodologi angket dan overlay
->Untuk menentukan nilai eknomis tiap jenis penggunaan lahan dapat dilakukan dengan metodologi angket (atau Participatory Rapid Appraisal/PRA).  ->Untuk menentukan tingkat kepekaan lingkungan pesisir terhadap pencemaran tumpahan minyak maupun sediment dilakukan dengan melakukan penampalan (overlay).
C. Hasil 
Peta Indeks Kepekaan Lingkungan
Peta indeks kepekaan lingkungan sangat berperan dalam perencanaan ICZM (Integrated Coastal Zone Management) seperti sebagai dasar perencanaan kebijakan pemeliharaan lingkungan pesisir, konservasi dan perlindungan habitat/sumberdaya pesisir, pengendalian pencemaran dan perencanaan mitigasi untuk menghadapi bencana laut untuk rehabilitasi dan restorasi lingkungan, serta mampu untuk pengkajian dampak lingkungan yang strategis.

5. Peningkatan Kualitas Lingkungan Perairan Teluk Semarang
+Permasalahan
Penambahan panjang garis pantai Kota Semarang sebagai akibat dari abrasi dan akresi pantai dan penurunan muka tanah (land subsidence), serta adanya alih fungsi lahan berupa pembukaan tambak dan reklamasi pantai.

6. Peta panjang garis pantai Kota Semarang sebagai akibat dari abrasi dan akresi pantai dan penurunan muka tanah. 7. Kesimpulan
Pemetaan lingkungan dapat digunakan untuk membuat peta indeks kepekaan lingkungan. Salah satu studi kasus yang menggunakan peta indeks kepekaan lingkungan adalah pesisir kota Semarang. Peta indeks kepekaan lingkungan sendiri sangat berperan dalam perencanaan ICZM (Integrated Coastal Zone Management).
Dalam pengembangannya pantai Kota Semarang banyak menghadapi permasalahan khususnya lingkungan seperti abrasi pantai, amblesan tanah, rob, sedimentasi, pencemaran lingkungan, intrusi air laut, dll.
Dalam perencanaan pengelolaan kawasan pesisir di Kota Semarang perlu adanya pengkajian tingkat kepekaan lingkungan pesisir terutama terhadap sumber pencemar yang banyak terjadi seperti sedimen dan tumpahan minyak khususnya di sekitar pelabuhan. 
   

  

    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar