Kamis, 16 Mei 2019

Proyeksi Peta dan Jenis Proyeksi Peta


Pertemuan 6

Proyeksi Peta dan Jenis Proyeksi Peta

Peta merupakan gambaran permukaan bumi pada bidang datar, maka untuk menggambarkan titik-titik di permukaan bumi pada bidang datar harus diambil cara-cara tertentu, yang sebaiknya di-tentukan oleh syarat-syarat (sifat-sifat) apa yang harus dipenuhi oleh gambar muka bumi yang akan dihasilkan.

Proyeksi peta adalah model matematik untuk mengkonversi posisi tiga dimensi suatu titik di permukaan bumi ke representasi posisi dua dimensi di bidang peta. Bentuk permukaan bumi tidaklah datar dan juga tidak dapat didatarkan, bahkan tidak merupakan bidang teratur, sehingga segala sesuatu yang berada di atas permukaan bumi tidak secara mudah digambarkan pada bidang datar.

Dalam membuat suatu peta tentunya harus melakukan proyeksi peta terlebih dahulu, adapun tahapan dalam pembuatan peta adalah sebagai berikut.





Proyeksi peta dapat dikelompokan menjadi beberapa jenis berdasarkan tinjauan yang berbeda. Adapun beberapa jenis proyeksi peta.

1.       Ditinjau dari bidang proyeksi yang digunakan

a.       Proyeksi kerucut, bidang proyeksinya adalah bidang kerucut ; suatu kerucut diletakan pada bumi dan menyinggung bola bumi sepanjang suatu lingkaran.



b.      Proyeksi silinder, bidang proyeksinya bidang silinder; suatu silinder

diletakan pada bumi dan kemudian didatarkan.



c.       Proyeksi azimuthal (zenithal), bidang proyeksinya bidang datar.





2.       Ditinjau dari distorsi yang diakibatkan :

a.       Proyeksi konform, sudut dipermukaan bumi sama dengan sudut pada bidang proyeksi; daerah-daerah kecil pada peta sama sebangun dengan yang ada dipermukaan bumi. Pemakaian proyeksi konform baik untuk memperlihatkan arah.

b.      Proyeksi equivalent, luas di atas peta sama dengan luas di atas muka bumi pada skala yang sama.

c.       Proyeksi equidistant, jarak di peta sama dengan jarak di muka bumi pada skala yang sama.



3.       Ditinjau dari orientasi/kedudukan garis karakteristik

a.       Proyeksi normal, garis karakteristiknya berimpit dengan sumbu bumi.

b.      Proyeksi  miring (oblique), garis karakteristiknya membentuk sudut  dengan sumbu bumi.

c.       Proyeksi transversal (transverse), garis karakteristiknya tegak lurus dengan sumbu bumi.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar