pertemuan 13
Metode cara perpotongan kebelakang
Pengikatan ke belakang adalah sebuah metode
orientasi yang dipakai jika planset menempati kedudukan yang belum di tentukan
lokasinya oleh peta. Pengikatan ke belakang dapat diartikan sebagai pengukuran
ke rambu yang ditegakkan di stasion (titik dimana theodolite diletakkan) yang
diketahui ketinggiannya. Secara umum rambunya disebut rambu belakang.
Menentukan suatu titik baru dengan jalan mengadakan
pengukuran sudut pada titik yang tidak diketahui koordinatnya kita namakan
penentuan titik dengan cara mengikat ke belakang. Ketentuan yang harus dipenuhi
adalah diperlukan paling sedikit tiga titik pengingat yang sudah diketahui
koordinatnya beserta sudut yang diukur dari titik yang akan ditentukan
koordinat tsb. Adapun keuntungan metode ini adalah kita hanya satu kali
menempatkan instrumen, yaitu pada titik yang akan kita cari. Terdapat dua cara
perhitungan yang kita kenal, yaitu Metode Collins dan Cassini.
1.
Metode collins
Adapun langkah Pengolahan Data
Pengikatan Ke Belakang Metode Collins dapat dijelaskan sebagai berikut :
Metode collins
·
Buatlah sebuah lingkaran melalui titik
ABP, lingkaran ini akan memotong garis PC di titik H (titik ini disebut sebagai
titik penolong Collins)
·
Mencari Sudut Jurusan αab dan Jarak dab dengan cara
Ø
Tg αab = Xb-Xa / Yb-Ya ( α ab
di dapat)
Ø
dab1 = Xb-Xa / Sin αab................(1)
dab2 = Yb-Ya / cos αab................(2)
dab = dab1 + dab2 / 2...................(3)
·
Mencari Koordinat Titik H (Titik Penolong Collins)
Misal dari titik A:
Ø Cari αah = α ab + b
Ø Dengan Rumus Sinus
menentukan dah
dab / sin α = dab / sin 180-α-β...........(1)
dah = dab / sin α . sin
180-α-β............(2)
Xh1 = Xa + dah.sinαah
Yh1 = Ya +
dah.cosαah......................(3)
Dari titik B :
Ø Cari a bh = a ab +
(a+b)
Ø Dengan Rumus Sinus
menentukan dbh
dbh / sin β = dab / sin α...................(1)
dbh = dab / sin α . sin
β...................(2)
Xh2 = Xb + dbh. Sin αbh
Yh2 = Yb + dbh. Cos αbh................(3)
·
Mencari α hc dan γ
Tg αhc = Xc – Xh / Yc – Yh (αhc didapat)
γ = α hc – α hb
=
α hc – (α bh-180)
=
α hc + 180 - α bh
·
Mencari titik P
DARI TITIK A
Ø Cari ap = αab – γ
Ø Mencari d ap
dab / sin α = dap / sin 180-α- γ...........(1)
dap = dab / sin α . sin 180-(α- γ)............(2)
Xp1 = Xa + dap.sinαap
Yp1 = Ya +
dap.cosαap......................(3)
DARI TITIK B
Ø Cari bp = αab – {80-( α+γ)}
Jadi α bp = α ab +α+β
Ø Mencari d ap
dab / sin α = dbp / sin γ...........(1)
dbp = dab / sin α . sin γ............(2)
Xp2 = Xb + dbp.sinαbp
Yp2 = Yb +
dap.cosαbp......................(3)
Xp =
Xp1 + Xp2 / 2
Yp = Yp1 + Yp2 / 2
2.
Metode cassini
Untuk menentukan koordinat titik P, titik tersebut diikatkan
pada titik yang sudah diketahui koordinatnya, misaknya titik A(Xa,Ya),
B(Xb,Yb), dan C(Xc,Yc). Pada cara ini diperlikan dua titik penolong, cara ini
membuat garis yang melalui titik A, tegak lurus pada AB dan garis ini memotong
lingkaran dai titik R, demikian pula dari titik C dibuat garis tegak lurus BC
dan memotong lingkaran di titik S.
Langkah-langkah :
- menghitung titik R
Xr = Xa + (Yb-Ya) Cotg a
Yr = Ya – (Xb-Xa) Cotg a
- menghitung titik S
Xs = Xc + ( Yc-Yb) Cotg b
Ys = Yc – (Xc-Xb) cotg b
- mengitung sudut jurusan ars
-hitung N = n + 1/n
-Menghitung koordinat titik P
Langkah-langkah menghitung coordinat titik
P :
-dari titik r :
Xp1 = (nXb + 1/n Xr + Yb -Yr) / N
Yp1 = (1/n Yb + n Yr + Xb - Xr) / N
-dari titik S :
Xp2= (nXb + 1/n Xr + Yb -Ys / N
Yp2= (1/n Yb + n Yr + Xb - Xs) / N
Xp= Xp1 + Xp2 / 2
Yp = Yp1 + Yp2 /2